Belajar Urban Farming di Kampung Wisata Yogyakarta. Pertengahan Agustus ini, kampung itu disambangi rombongan mahasiswa asal Jepang dan Cina yang sedang mengikuti Summer Camp 2024 yang digelar Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta.

Selain untuk belajar soal sejarah dan budaya, Kota Yogyakarta juga kerap menjadi pilihan wisatawan dan pelajar mancanegara belajar hal lain seperti bidang pertanian. Salah satunya di Kampung Wisata Bausasran yang berada di Kecamatan Danurejan Kota Yogyakarta. Kampung berjuluk Kampung Sayur ini sering didatangi pelajar dan wisatawan mancanegara belajar tentang urban farming atau pertanian di perkotaan.

Belajar Urban Farming di Kampung Wisata Yogyakarta

“Konsep urban farming ini sebenarnya sudah dikembangkan warga di sini sejak 2019, lumayan banyak tamu mancanegara yang melihat sambil belajar pertanian perkotaan,” kata Ketua Kampung Wisata Kampung Sayur Bausasran Moh Esperanza, Selasa, 13 Agustus 2024.

Desa di tengah kota

Kampung yang memiliki kelompok tani bernama Gemah Ripah itu telah berhasil membuat suasana kampung di tengah perkotaan seperti layaknya desa yang penuh tanaman.

“Ketika orang masuk di kampung ini, mereka akan merasakan aura yang benar-benar berbeda, sebuah kampung yang hijau yang penuh dengan tanaman pangan yang tentunya juga bisa dikonsumsi dengan sehat,” tutur Esperanza.

Kampung itu mengembangkan konsep wisata di mana wisatawan bisa belajar tentang menanam dan mengolah hasil sayuran yang ditanam. Kemudian, sayuran dibuat inovasi produk yang akan meningkatkan perekonomian.

Memahami urban farming

Dalam kunjungan mahasiswa Jepang dan Cina itu, mereka diajak memahami cara yang benar menanam di lahan pertanian perkotaan, pemeliharaan, juga panen atau pascapanen untuk pengolahannya. Bayam brasil, misalnya, diolah menjadi produk seperti dari mie, jus, juga keripik.

Seorang mahasiswa dari Kansai University Jepang, Ota Momoka mengungkapkan awalnya cukup kaget saat mengunjungi kampung di tengah Kota Yogyakarta yang menyajikan pemandangan deretan tanaman sayur di sepanjang lorongnya.

Baca Yuk :  Permainan Outbound Anak : Keluarga Binatang

“Ini menjadi pengalaman baru bagi saya, ternyata hasil pertanian urban farming yang diolah rasanya enak,” kata dia.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Wahyu Hendratmoko menuturkan Kampung Sayur itu menjadi kampung yang terbilang berhasil mengembangkan potensi wilayahnya menjadi magnet yang menarik wisatawan.

Belajar Urban Farming di Kampung Wisata Yogyakarta

5 Kampung Wisata Terbaik Kota Yogyakarta

1. Kampung wisata Warungboto

Kampung wisata Warungboto memiliki luas sekitar 86,6 hektar dan berada di wilayah Kepanewon Umbulharjo. Karena letaknya juga berdekatan dengan aliran Sungai Gajah Wong, kampung ini menggarap wisata air seperti gethekan susur sungai Gajah Wong dan River Walk yang memanfaatkan bantaran sungai.

Bukan hanya berdekatan dengan sungai, lokasi Warungboto juga berdekatan dengan Kebun Raya Gembira Loka dan XT Square, ketiganya lantas bekerja sama dengan membuat paket wisata gabungan. Itulah mengapa, kampung wisata ini juga menggerakkan potensi lain, seperti adat tradisi, kerajinan, kuliner, dan seni budaya untuk meningkatkan daya pikat wisata. Beberapa di antaranya seni karawitan, kethoprak, guyon maton, jathilan, tari klasik, reog, begodo, dan masih banyak lagi.

Belum lagi adanya situs kerajaan seperti Situs Bangunan Cagar Budaya Tuk Umbul yang membuat pecinta sejarah akan suka datang mengunjunginya. Oya, masih ada Pabrik Wojo yang dahulu menjadi pabrik untuk membuat berbagai produk baja, lho.

Alamat: Warungboto, Kec. Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55164

2. Kampung wisata Cokrodiningratan

Dikenal dengan nama Kampung wisata Code Cokrodiningratan, kampung wisata ini memiliki banyak keunikan. Salah satunya wisata eco heritage dengan bangunan bersejarah yang menarik seperti Klenteng Poncowinatan, Pasar Kranggan, Hotel Mustokoweni, Omah Soeratin, Monumen Tugu Pal Putih, dan berbagai bangunan berarsitektur Belanda.

Ada juga wisata eco turism yang mengajak wisatawan menyusuri Code River Walk yang menyusuri kampung Nggirli, atraksi edukasi sekolah sungai, dan tata kelola lingkungan bantaran DAS Code untuk mengajarkan masyarakat sekitar memberdayakan sumber mata air secara swadaya demi memenuhi kebutuhan air bersih. Wah, wisata ilmu yang menarik, ya.

Baca Yuk :  Wisata Air Terjun Kali Banteng di Lereng Gunung Muria Kudus Jawa Tengah

Belum lagi, masyarakat yang tinggal di Cokrodiningratan juga banyak yang memiliki keahlian di bidang batik, korsase, sulam benang, dan jumputan yang hasil karyanya bisa dibeli oleh para wisatawan. Jangan salah, ketika malam hari, berbagai penjaja makanan membuka lapaknya di pinggiran sungai Code yang membuat mereka yang datang bisa berwisata kuliner sambil menikmati keindahan sungai di malam hari.

Alamat: Cokrodiningratan, Kec. Jetis, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55233

Belajar Urban Farming di Kampung Wisata Yogyakarta

3. Kampung wisata Prenggan

Keunikan kampung wisata Prenggan adalah potensi situs cagar budaya dan sejarah serta kuliner tradisional yang menjadi ciri khas Kotagede seperti sate klatak dan kipo. Selain itu, terdapat juga wisata yang menonjolkan kerajinan Kotagede, yakni perak dan batik.

Untuk potensi seni, wisatawan bisa melihat kelompok musik gejog lesung, karawitan, dan jathilan. Meski tidak setiap saat, pertunjukan seni di kampung wisata Prenggan bisa dinikmati ketika acara tahunan, seperti kirab budaya dan gelaran pentas seni.

Alamat: Kawasan Prenggan, Prenggan, Kec. Kotagede, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55172

4. Kampung wisata Tahunan

Seperti kampung wisata lainnya, kampung wisata Tahunan juga menampilkan potensi sejarah yang tak kalah menarik. Beberapa di antaranya Makam Pahlawan Kusumanegara dan Makam Kyai Ndara Purba.

Jangan remehkan kemampuan seni masyarakat Tahunan, lho. Karawitan klasik gaya Yogyakarta yang ada di Tahunan sudah dikenal secara internasional melalui karya Ki Wasitodiningrat yang merupakan empu seni karawitan. Keren, ya!

Kampung wisata Tahunan juga dikenal memiliki masyarakat yang ahli di bidang batik jumputan. Jadi tak mengherankan kalau banyak sekali toko dan pelatihan membuat jumputan ada di kampung ini.  Belum lagi adanya kuliner khas Tahunan seperti ampyang dan gendong tenong yang disukai banyak orang.

Baca Yuk :  Sejarah Rafting dan Arung Jeram

Alamat: Tahunan, Kec. Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55167

5. Kampung wisata Purbayan

Sarat dengan nilai sejarah dari Kerajaan Mataram membuat kampung wisata Purbayan banyak disinggahi oleh pecinta sejarah. Berbagai situs, bangunan sejarah, dan budaya khas Yogyakarta membuat pengunjung kampung ini serasa kembali ke masa lalu.

Apalagi, rumah-rumah warga kampung ini pun mayoritas bergaya Yogyakarta yang unik membuat tak sedikit wisatawan mengabadikannya dalam bentuk foto atau video. Terlebih lagi, kemampuan bercerita para pemandu wisata ditambah keramahan masyarakatnya mampu membuat wisatawan ingin selalu berkunjung di Purbayan ketika datang ke Yogyakarta.

Oya, kampung wisata Purbayan mempunyai beberapa kampung kecil yang tersebar di Kalurahan Purbayan, Kotagede, seperti Kampung nDalem, Kampung Alun-alun, Kampung Cokroyudan, dan Kampung Bumen. Semua kampung tersebut menawarkan wisata histori, kuliner, budaya, arsitektur, dan seni yang membuat wisatawan tak cukup sehari menikmatinya.

Alamat: Kotagede, Purbayan, Kec. Kotagede, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55173

Wah, kelima kampung wisata terbaik di Kota Yogyakarta versi Dinas Pariwisata Yogyakarta ini memang mempunyai keunikan tersendiri. Jadi tak mengherankan kalau banyak wisatawan mengunjungi kelimanya. Nah, apakah kamu sudah pernah mengunjungi salah satunya?

Belajar Urban Farming di Kampung Wisata Yogyakarta

Sumber : travel.tempo.co/read/1903863/kampung-wisata-yogyakarta-ini-jadi-langganan-warga-asing-belajar-urban-farming