Kampung Wisata Kreatif di Kota Bandung , Selain Gedung sate, kota Bandung juga memiliki beragam destinasi yang keren. Bandung menawarkan aktivitas wisata baru yang mengunggulkan produk kreativitas masyarakat lokal, mulai dari kuliner, fesyen, dan budaya di kampung wisata. Saat ini, ada tiga kampung wisata yang telah diresmikan dan setiap tempat memiliki keunikannya masing-masing.
Ada tiga destinasi baru, yaitu tiga kampung wisata kreatif yang sudah diresmikan oleh pemerintah. Dilansir dari laman Instagram @kemenparekraf.ri, tiga Kampung Wisata Kreatif tersebut adalah Kampung Wisata Kreatif Braga, Kampung Wisata Cigadung dan Kampung Kreatif Rajut Binong Jati.
Lihat postingan ini di Instagram
Ketiga kampung wisata tersebut tidak kalah keren dari wisata lain yang ada di Bandung karena memiliki keunikan tersendiri, mulai dari kuliner, fashion dan budaya.
Berikut ini merupakan tiga kampung wisata diantaranya adalah:
Kampung Wisata Braga
Lihat postingan ini di Instagram
Jalan Braga memiliki bangunan-bangunan bersejarah dan menjadi salah satu kawasan ikonik kota Bandung yang selalu ramai dikunjungi wisatawan dari waktu ke waktu.
Saat ini, Braga menjadi kampung wisata, Kampung Wisata Kreatif Braga menawarkan pengalaman wisata sejarah dan cagar budaya dengan konsep pariwisata berbasis masyarakat dan pariwisata secara berkelanjutan.
Beberapa titik lokasi wisata yang bisa dikunjungi di kampung wisata ini ada Pasar Antik Cikapundung, Braga Permai dan Rumah Seni Ropih Kawasan Tanaman Obat Keluarga RW 06, sanggar melukis, kacapi suling, Pasar Antik Cikapundung, industri kerajinan daur ulang sampah koran dan kantong plastik di RW 06, dan menyaksikan tembang Sunda Cianjuran dan degung di Rumah Seni Ropih.
Untuk wisata kuliner, bisa mengunjungi restoran legendaris Braga Permai, Kopi Aroma, dan Warung Kopi Purnama.
Ada juga Co-Working Space Braga sebagai tempat bagi individu atau komunitas untuk mengembangkan usaha tahap awal, menyediakan fasilitas kantor bersama, layanan konsultasi bisnis dan profesi, dan berfungsi untuk membangun iklim sinergi dan membantu akses individu maupun komunitas dengan jaringan bisnis dan profesional.
Kampung Wisata Cigadung
Lihat postingan ini di Instagram
Kampung wisata kedua di Bandung ada di kawasan Cigadung, Cibeunying Kaler. Diresmikan pada 24 November 2020, Kampung Wisata Kreatif Cigadung berawal dari Cigadung Creative Belt yang berkembang dan menggali potensi daerahnya secara mandiri. Pengembangan kawasan wisata ini dilakukan oleh masyarakat, tokoh masyarakat, dan kelompok penggerak pariwisata bekerjasama dengan pihak kewilayahan.
Potensi yang ada Cigadung termasuk beragam, mulai dari sektor fesyen, kriya, kuliner, seni budaya, dan akomodasi penginapan. Untuk kuliner, di daerah ini ada restoran terkenal seperti kedai mi bakso Warung Lela (Wale) dan deretan kedai kopi. Di bidang fesyen, ada C-59, Batik Komar, dan Batik Hasan.
Kampung Wisata Kreatif Cigadung memiliki kegiatan Jalur Wisata Satu Hari yang terdiri dari serangkaian aktivitas untuk menarik minat wisatawan.
Adapun kegiatan yang dilakukan antara lain membatik sambil menikmati secangkir kopi di Batik Komar, melihat-lihat karya seni lukis dan artefak budaya di Rumah Budaya Rosyid, lengkap dengan menikmati kudapan khas Sunda.
Kemudian ada Saung Cepot untuk melihat pagelaran wayang golek atau  kecapi suling, belanja fashion etnik dan makan siang khas Sunda.
Jika ingin menikmati suasana senja dan pagi di Cigadung, berbagai pilihan tempat menginap dan kuliner lainnya dengan paket wisata menarik, dapat menjadi alternatif saat menghabiskan waktu di Bandung terutama di Cigadung.
Kampung Wisata Kreatif Rajut Binong Jati
Lihat postingan ini di Instagram
Kampung Wisata Kreatif Rajut Binong Jati ini yang paling baru diresmikan di Bandung pada Oktober 2021. Objek wisata baru ini berada di Kecamatan Batununggal dan memang dikenal sebagai sentra produk rajut sejak puluhan tahun lalu. Bahkan, produk-produk rajut dari kampung Binong Jati sudah menembus pasar internasional.
Kampung Wisata Kreatif Rajut Binong Jati juga memiliki potensi di sektor fesyen, kriya, galeri kreatif, kuliner, dan seni budaya. Di kampung tersebut terdapat beberapa kelompok usaha pengrajin rajut, dari yang manual hingga menggunakan mesin.
Dilansir Jadesta.com, kegiatan produksi kerajinan rajut di Binong Jati telah dimulai tahun 1965. Produk kerajinan ini semakin berkembang dan mencapai masa jayanya pada tahun 1997-1998 di mana saat itu terdapat hingga 700 UMKM di kawasan tersebut. Seiring berjalannya waktu, jumlah pelaku kerajinan rajut mengalami pasang-surut dan tahun 2021 ini terdapat sekitar 418 pelaku usaha.
Banyaknya jumlah pelaku usaha di kampung ini dinilai dapat menumbuhkan kesejahteraan masyarakat dan memiliki daya serap yang besar untuk tenaga kerja. Bahkan, kapasitas produksinya pun terbilang besar hingga 984.426 lusin per tahun.
Kampung Binong Jati tidak hanya memasarkan produk di dalam lokal, akan tetapi sudah sampai tingkat internasional.
Di Kampung Binong Jati juga akan menjumpai banyak rumah yang memproduksi aneka ragam rajutan, mulai dari syal, jaket, topi dan lain-lain. Dan beberapa produk yang menjadi ikon di Kampung Kreatif Rajut Binong Jati adalah wadah Hand Sanitizer dan sepatu rajut.
Referensi : bicarajabar.com, disbudpar.bandung.go.id, goodnewsfromindonesia.id