Tempat kuliner Bandung Murah Meriah, Warung Kopi Bapak Purnama. Untuk anda para pecinta kopi, Jangan ngaku pecinta kopi kalau belum merasakan nikmatnya kopi hitam ala Bpk.Purnama. Klo ditanya pabrik kopi apa yang tertua di Bandung, maka jawabannya Pabrik Kopi Aroma. Nah, klo ditanya Warung Kopi apa yang tertua di Bandung, jawabannya adalah: Warung Kopi Purnama. Ada sejak tahun 1920-an. Kedainya sederhana dan tua, perabotannya saja tidak pernah diganti sejak tahun 40-an.
Kuliner Bandung Yang Murah, Warung Kopi Bapak PurnamaÂ
Terletak di Jalan Alkateri no 22 Bandung. Warung Kopi Purnama sudah buka sejak pukul 06.00 pagi. Waktu itu saya datang bersama dua orang teman yang punya hobi sama: menjelajahi cita rasa kopi. Tepat pukul 09.00 kami sampai disana, masih pagi namun sudah ramai oleh pengunjung. Pengunjung yang menikmati kopi disini mayoritas merupakan etnis Tionghoa. Hmm, kabarnya pada awal berdirinya, Warung Kopi Purnama menjadi basecamp kalangan Tionghoa untuk mendengarkan pertandingan sepak bola lewat radio, ataupun sekedar main mahjong. Tampaknya ikatan antara para pengunjung Tionghoa dengan Warung Kopi ini begitu lekat. So, wajar saja jika pengunjung mayoritasnya adalah etnis Tionghoa yang usianya juga sudah senja.
Kopi Susu dan Kudapan Kuliner Bandung Yang Murah, Warung Kopi Bapak PurnamaÂ
Warung Kopi Purnama menggunakan Kopi Aroma sebagai bahan dasarnya. Hanya ada dua menu kopi disini, kopi susu dan kopi hitam. Hari itu saya memesan secangkir kopi susu panas. Hmmm..nikmat banget deh, campuran antara susu dan kopinya pas. Walaupun manis susu, tapi tidak menghilangkan khas kopi yang pahit. Satu cangkir kopi dihargai Rp. 10.000 saja saudara-saudara.
Kopi Purnama tidak hanya menyajikan minuman kopi saja loh, ada makanan juga. Yang paling terkenal adalah: Roti Srikaya (17.000). Tekstur roti tawarnya itu…lembut banget. Dan bagi kamu yang ga terlalu suka roti manis, maka roti telur sosi adalah pilihan yang tepat. Telur dadar bercampur sosis sapi (17.000), disajikan di atas potongan roti yang lembut. Yummy. Konon kabarnya, rasa roti ataupun kopinya tidak berubah sejak awal berdiri hingga sekarang di generasi yang keempat.
Oh iya..untuk kita yang beragama Islam, perlu berhati-hati memilih menu disini. Hidangan dengan campuran HAM dan Sekba dibuat dari daging babi. So, jangan ragu untuk bertanya ya. Sebenernya pas makan disini, saya agak ragu juga sih, apalagi setelah tau ada hidangan berbahan dasar daging babi juga. Huah, ragu kehalalannya. Walaupun, kata orang sejak generasi ketiga (klo ga salah) pengolahan makanan antara yang babi dan non-babi dipisah, tapi pas pencucian gimana ya? Yah..klo ragu sih baiknya ditinggalkan saja.
Sumber : https://warungnasietong.wordpress.com/2013/01/06/kopi-purnama/