Makanan Khas Palembang Burgo, ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda Nasional, Burgo dianggap lulus penilaian, dan menjadi makanan khas Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) ke lima yang diakui Warisan Budaya Tak Benda Nasional (WBTB).
Makanan Khas Palembang Burgo,
ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda Nasional
Sebanyak sembilan kekayaan , Sumatera Selatan masuk dalam daftar Warisan Budaya Tak Benda Nasional. Salah satunya yakni makanan khas dari Palembang yaitu Burgo.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumatera Selatan, Aufa Syahrizal mengatakan awalnya pihaknya mengajukan 14 kekayaan Sumsel untuk dimasukkan dalam daftar Warisan Budaya Tak Benda Nasional. Tapi, yang diterima hanya sembilan kekayaan, yang salah satunya adalah Burgo.
Dengan bertambahnya sembilan kekayaan yang masuk dalam daftar, maka total kekayaan yang telah terdaftar dalam Warisan Budaya Tak Benda Nasional dari Sumsel sebanyak 43 kekayaan.
Disampaikan pula bahwa pihaknya sengaja mendaftarkan ini sebagai bentuk upaya melindungi hak cipta dari kekayaan tersebut.
Sehingga kedepan akan menjadi kebanggaan kita semua agar tidak mudah untuk diambil dan diakui oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.
Penetapan Warisan Budaya Tak Benda Nasional tersebut berdasarkan banyak aspek seperti sejarah, keaslian bahkan melalui penelitian. Ditambah juga dari segi keunikan, kehigenisannya ataupun memang hal itu satu-satunya berada di daerah.
Makanan Khas Palembang Burgo
Makanan Khas Palembang Burgo berbahan dasar tepung beras, sagu, dan ikan gabus ini menjadi sajian sarapan pagi bagi masyarakat Sumsel. Sama seperti pempek dan beberapa makanan khas Sumsel lainnya.
Burgo hampir mirip seperti kwetiau. Bentuk burgo berwarna putih, terbuat dari beras, mie tebal, namun kenyal. Adonan burgo terbuat dari tepung sagu dan tepung beras. Setelah itu dimasak disajikan dengan dada gulung yang diiris tipis
Burgo juga merupakan makanan dengan tekstur kuah santan dan rempah yang cukup populer di Sumatera Selatan. Burgo disajikan dengan kuah hangat, dan ditambah dengan bawang goreng dan sambal.
Burgo disajikan dengan kuah santan gurih. Bumbu yang dipakai adalah bawang putih, lengkuas, kencur, kunyit, ketumbar, dan kemiri. Kuah burgo juga dibuat dari rebusan daging ikan gabus tanpa tulang. Kuah santan ini menambah cita rasa yang sangat nikmat.
Resep Membuat Burgo Kuliner Khas Palembang
Bahan Burgo :
- 150 gram tepung beras
- 50 gram sagu tani
- 1 sendok makan minyak sayur
- 250 ml air panas
- 250 ml air biasa
- Minyak utk mengolesi loyang
- 1/2 sdt garam
Cara Membuat Burgo :
- Tempatkan dalam wadah,tepung beras,sagu,garam,lalu tuangkan air panas perlahan2 sambil diaduk rata,kemudian tambahkan air biasa, aduk hingga adonan tak bergumpal.
- Tambahkan 1 sdm minyak sayur,aduk rata,sisihkan.
- Olesi loyang bulat dgn minyak,lalu tuangkan adonan burgo,jangan terlalu tebal dan jangan terlalu tipis (jika terlalu tebal akan sulit digulung suka pecah, kukus adonan hingga matang sekitar 3 menit lalu angkat dan gulung adonan selagi panas.
- Sisihkan.
Kuah Burgo :
- 1,5 liter santan dari 1 buah kelapa
- 200 gram fillet ikan tenggiri/kakap (kukus lalu haluskan)
- 2 batang sereh,memarkan
- 4 lembar daun jeruk
- 2 lembar daun salam
- Garam dan gula sesuai selera
Bumbu Halus :
- 12 siung bawang merah
- 5 siung bawang putih
- 6 buah kemiri
- 1/2 sdm ketumbar
- 1/2 sdt lada
- 2 ruas lengkuas
- 2 ruas kunyit tua
- Seruas jahe
Cara membuat Burgo:
- Tumis bumbu halus hingga matang,lalu pindahkan ke panci,tuang santan dan daging ikan ke dalam panci,
- Masukan sereh, daun salam, daun jeruk, garam & gula, kemudian masak dengan api sedang sambil terus diaduk-aduk agar santan tidak pecah.
- Setelah mendidih, koreksi rasa, angkat, sajikan burgo bersama kuahnya, taburi bawang goreng
- Tambahkan sambal, jika suka menyajikannya pedas.
Itulah tadi Makanan Khas Palembang Burgo, ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda Nasional dan resep membuat burgo, semoga bermanfaat.
Source: rmolsumsel.id, sumsel.suara.com, Yuniar Loli Kitchen
