Wisata Pangalengan Imah Hideung artinya Rumah Hitam. Salah satu objek wisata di Pangalengan tepatnya di perkebunan teh Malabar.
Wisata Pangalengan Imah Hideung (Rumah Hitam)
Di Malabar juga ada spot menarik dan bersejarah loh. Namanya Imah Hideung yang konon adalah rumah yang dulunya diperuntukkan untuk pekerja kebun yang sampai sekarang masih ada umurnya kira-kira 120 tahun. Tapi keadaan rumahnya tetap terawat seperti dulu.
BERBICARA tentang perkebunan di Indonesia, tidak akan pernah terlepas dari bedeng (rumah kecil untuk para buruh perekebunan). Sepertinya tidak ada kaitannya, namun rumah kecil berukuran 4 x 6 meter yang oleh orang Sunda disebut bedeng ini, keberadaan bedeng sangat berpengaruh sekali. Keberadaan bedeng ini, ikut menentukan usia dari sebuah perkebunan, terutama perkebunan teh. Selain itu, bedeng-bedeng ini didirikan oleh para pekerja perkebunan tidak pernah jauh dari perkebunan maupun pabrik teh.
Dari sekian banyak panorama keindahan di perkebunan teh Malabar, ada sebuah komplek bangunan yang terbuat dari kayu serta bilik bambu atau bedeng, di sisi sebelah utara Wisma Malabar. Keberadaan kompleks rumah kayu ini tidak dipisahkan dari sejarah berdirinya perkebunan ini. Menurut cerita warga Malabar, kompleks bedeng ini merupakan cikal bakal berdirinya salah satu perkebunan paling tertua di wilayah Priangan.
Rata-rata bangunan mempunyai ukuran 4 x 6 m ini diperuntukan bagi para buruh pemetik teh. Dari sekian banyak bangunan kayu atau bedeng, ada satu bangunan bedeng yang banyak menarik perhatian masyarakat, termasuk pengelola perkebunan teh Malabar waktu itu, Karl Albert Rudolf Bosscha (KAR Bosscha), yakni bumi hideung (rumah hitam). Begitu datang dipekarangan rumah, Anda akan disambut tulisan “Rumah Ini Rumah Paling Tua, Dibangun Tahun 1896”. Percaya atau tidak, rumah milik perkebunan Malabar ini memang rumah pertama dibangun di kawasan perkebunan teh di Kampung Malabar, Desa Banjasrsari, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung. Oleh masyarakat setempat, rumah yang ditempati Emak Onah (78) itu disebut Bumi Hideung, karena seluruh bangunan luarnya dicat hitam sejak berdiri hingga sekarang.
Jika dikaitkan dengan berdirinya perkebunan teh Malabar pada tahun 1896, maka tidak salah jika Bumi Hidueng merupakan rumah yang paling tua didaerah itu.
Bumi Hideung sesuai fisik luarnya rumah itu berwarna hitam pekat. Sedangkan bagian dalam berwarna putih kekuning-kuningan akibat terlalu tua dan tidak pernah tekena sinar matahari. Rumah atau bedeng itu berukuran 6 x 4 meter, bentuknya sangat sederhana, terdiri atas dua kamar, satu ruang tengah dan dapur. Namun terlihat kokoh, bahkan bagian tiang penyangga, palang dada, lantai dari kayu, dan pintu termasuk bilik (dinding dari bambu) tidak pernah diganti, dari mulai berdiri sampai sekarang. Kecuali genting yang mengalami pecah, terpaksa harus diganti agar tidak bocor. Bahkan peralatan rumah tangga pun, ada beberapa buah tidak pernah diganti terlihat sangat tua dan sangat asli.
Beberapa dekade setelah Indonesia merdeka, bumi hideung sering dijadikan salah satu tujuan para wisatawan Belanda yang datang ke Kota Bandung. Namun sekarang tidak lagi. Bumi hideung tidak pernah dikunjungi wisatawan Belanda. Tidak hanya itu, wisatawan lokal pun sama. Sepertinya, keberadaan bumi hideung tidak lagi menjadi tujuan wisata semenjak ditinggal alm Iyet lima tahun lalu. Bumi hideung, kini hanya tinggal kenangan dan dijadikan tempat tinggal Emak Onah sekeluarga. Walaupun begitu, keberadaan bumi hideung masih menjadi objek penelitian para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Jawa Barat.
Keren-keran ya objek wisata di Indonesia ini, semoga bermanfaat buat Anda yang menyukai traveling. Jangan lupa Kunjungi Imah Hideung di Pangalengan ya 🙂
Sumber :Â welcometowestjavatourism.blogspot.com